05 Oktober 2007

Puisi: Hanyalah Permainan

Hanyalah Permainan

Hey kawan, tahukah anda makna warna putih

Ya betul itu, kemurnian

Sekali lagi benar! Itu warna kemurnian

Tapi apakah itu benar-benar murni

Pernahkah kita berfikir bahwa putih itu kebrutalan

Karena dia dengan serakah mengusir semua warna agar dia berjaya

Hey jangan marah dahulu, tenang!

Jangan seperti si ‘Putih’ yang marah

ketika kawannya datang dan memberi goresan warna di dalam dirinya

atau hanya sekedar berjalan bersama

Coba kau lihat betapa marah dirinya ketika ada warna lain dalam dirinya

Seringkali kita dengar tangisanya dan rintihannya “aku sudah tidak murni lagi”

Hey teman, coba kau renungkan arti murni

Bukankah murni sama dengan ego kita

Sadarkah bahwa dengan kata itu kita tidak mau beriringan dengan orang lain

“Saya masih murni, saya masih bersih dan putih”

Setiap orang berteriak dan seperti paduan suara mengatakan hal yang sama

Jadi sekarang siapakah yang murni atau siapakah yang putih

Aku, kau, dia atau mereka

atau hanya ego kita semata

ya, semua itu hanya permainan belaka

Kawan, seorang Sahabat berkata pada saya

“Aku hadir untuk setiap orang dan berjalan bersama mereka

hijau, merah, kuning dan semua warna tanpa kecuali

kami berbaur, bersatu dan bahkan menyatu.

Orang mungkin melihat kami kelam, hitam atau hanya bayang-bayang belaka.

Tapi dalam kemuliaan Bapa-Ku

Kami bukanlah kelam tapi cahaya putih yang bersinar

Yang menyinari dunia dari kegelapan.”

Jadi....

Apakah engkau masih berkeras hati

Bahwa putih itu murni

Aku tegaskan sekali lagi

Itu hanyalah permainan kata-kata

Nugroho Saputro

(Cempaka, 4 September 2007)

Tidak ada komentar: