06 September 2007

Sebuah Kelakar: lagu perpisahan untuk Rm. Sarto dan Rm. Adi

Kunjungi temanseperjalanan.blogspot.com
Tepat pada malam ini, kami komunitas Seminari Tinggi Yohanes Paulus II mengadakan acara perpisahan dengan Rm. Sarto dan Rm. Adi di Wisma Puruhita. Wisma Cempaka Timur menyumbangkan sebuah lagu nyanyian pantun di bawah ini sebagai tanda ucapan terima kasih atas segala jerih payah yang telah disumbangkan oleh mereka berdua.
Rm. Sarto akan bertugas di Paroki Kampung Sawah sebagai tempat yang baru.
Rm. Adi Prasojo akan bertugas di Paroki Pasar Minggu...
Adios,

REFREN:
Ayo romo jangan marah pada beta
Beta cuma, cuma-cuma hibur romo
Ayo romo jangan marah pada beta
Bercanda itu sudah biasa

1
Situ gunung di sini gunung
di tengah-tengah hutan berakar
Daripada diam termenung
Marilah kita mulai berklakar

Ada Sinyo mandi di kali
Yang satu ini si murah hati
Saat tertawa imut sekali
Siapa tak kenal si Romo Adi

2
Dari gosip Ibu Pamela
Sampai lirikan maut si Indri
Saat kupikir geleng kepala
Kadang si romo saru sekali

pelan pelan kita berbisik
bicara fisik dia terusik
tidak seseksi si dewi persik
perut menonjol sering sok asik

3
jalan jalan beli srikaya
tiadalah lupa beli serabi
romo adi hatinya kaya
nasehat bijak seperti nabi

sakit perut pakailah aji
ketika lapar perut teruji
siapalah cepat sinyo dipuji
martabak telor siap tersaji

refren-interlude

4
Kali ini si Romo Sarto
Si wajah tenang berambut putih
Dari belakang kupikir Parto
Gayanya setuju lucu sekali...ya,ya,ya.

Pergi pagi bercelana jengki
memimpin retret jam terbang tinggi
Kadanglah kesal setengah mati
Frater di rumah hilang kendali

5
lihat-lihat si romo tua
pergi berdua bercanda tawa
kalau kita ke kampung sawah
janganlah lupa membawa buah

Tentang romo tak slalu jelek
Kalau lah marah mata kan melek
Siapa bilang tak injak bumi
Sifat ramahnya teladan kami

lagu PENUTUP
Kalaulah kesal, bawalah mati
yang penting jangan masuk di hati
Romo berdua lekat di hati
Pergilah, kami setia menanti

refren 2x
selesai


Pengasuh.